Komentar Untuk Ujian Nasional 2013



29 April 2013

“Komentar Untuk Ujian Nasional 2013”


Alhahamdulillah Ujian Nasional tingkat SMA serta SMP sederajat telah selesai dilaksanakan. Karena saya sendiri mengalaminya (tepatnya UN SMP). Saya mau berbagi pendapat saya tentang UN sekarang yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Bicara tentang UN sekarang yang isunya 20 paket, menurut survei saya itu tidak benar adanya. Saya berpendapat begitu karena dalam satu ruangan pasti ada dari salah satu teman kita yang sama persis soal serta urutan no.nya. Meskipun ada sedikit perbedaan tapi tetap saja ada beberapa soal yang soalnya sama persis. Sepertinya pihak Bank Soal hanya membuat 10 macam varian soal yang dibuat 20 Paket, itu menurut dugaan saya.
Masalah UN dengan soal bersistem barcout, saya rasa ada sisi negatif dan positifnya. Berikut ini saya uraiakan beberapa kekurangan  dan kelebihan mengenai pelaksanaan UN 2013 :

1.     Ketika terjadi kerusakan saat pengerjaan di LJUN (Kebetulan kertas LJUN nya saya rasa kualitasnya di bawah standar) terpaksa LJUN harus diganti dengan soalnya karena sudah berada dalam satu paket. Dalam hal ini saya rasa ini membuang-buang waktu apalagi jika kerusakan LJUN diketahui di tengah-tengah kita mengerjakan soal yang sudah lumayan banyak. Saya rasa itu sangat menjengkelkan sekali, sudah cape-cape membulatkan dengan rapi dan berpikir untuk mengisi jawaban, eh malah harus diganti. Mending kalau diganti soalnya ada cadangan yang sama persis, lah ketika tidak ada? Aduh -__- Kebetulan juga salah satu teman saya ada barcoutnya yang rusak dan itu ketahuannya setelah selesai mengerjakan soal. Selain itu salah satu teman saya yang lain juga mendpati sebuah titik yang ada pada bulatan LJUN yang tidak bisa dihapus. Ya karena takut ikut ke scan ya sudah ganti lagi deh, tapi untungnya itu ketahuan pas mengisi identitas.

2.     Menghamburkan Anggaran. Seperti diakui oleh Kemendikbud Muhammad Nuh. UN dengan menggunakan sistem barcout ini memang memerlukan dana yang lebih dari pada menggunakan kode paket seperti tahun-tahun yang lalu.Yah meskipun dengan penggunaan barcout ini bisa menekan persentase kebocoran soal. Saya bisa merasakan sendiri, pas waktu tahun-tahun angkatan kakak-kakak kelas saya 2 hari sebelum UN kunci Jawaban UN sudah marak beredar apalagi melalui SMS, dan akurasi kebenarannya itu sampai-sampai 75%. Yah walaupun memang pihak dari sekolah saya tidak memberikan bocoran sama sekali, tapi kakak kelas saya mendapatkannya dari teman-teman yang berbeda sekolahnya. Sementara pas tahun angkatan saya jangan tanya menengenai bocoran. Itu sama sekali tidak ada! Kami harus benar-benar mengerjakannya dengan sendiri. Bertanya pada teman juga kadang membuat kita malah pusing. Tapi meskipun berhasil menekan angka kebocoran soal tapi mengenai tahu tidaknya kita satu paket dengan teman itu mudah sekali ketahuannya.Toh anak-anak pada cerdas dalam hal begituan -_- Itu tuh salah satu kekurangannya. Tetap saja tahu kita satu paket dengan siapa. Walaupun pada point ini lebih banyak berhasilnya tapi kan cuma berhasil menekan angka kebocoran soal saja. Yang lainnya. I don’t know.

3.  Dana hampir setengah triliun lebih kok LJUN nya Jelek?????? Ini nih yang menjadi tanda tanya besar. Negara tidak sedikit menggelontarkan anggaran untuk hajat tahunan ini. Tapi kok kualitas LJUN nya dibawah standar? Malah banyak celetukan teman-teman saya yang bilang bahwa kertas LJUN itu lebih pantas untuk membungkus kacang -__- Apalagi pas hari pertama UN Bahasa Indonesia, itu kertasnya jelek sekali, kelihatan sekali bahannya dari kertas buram. Jadi sangat rentan rusak. Apalagi tak setiap orang mempunyai jiwa ‘apik’. Sekali hapus berbulu. Meski 3 hari berikutnya tidak separah hari pertama. Yang bikin saya heran lagi kok mengapa ya kertas soal lebih baik kualitasnya daripada kertas LJUN -__- Padahalkan yang mau di scan itu LJUN nya bukan soalnya ckckckck. Mohon diperhatikan yah oleh kemendikbud untuk poin ke 3 di atas. Saya rasa rakyat Indonesia sudah mulai cerdas untuk membandingkan gelontoran dana dengan kualitas yang di dapatnya.

4.     Sebagian Provinsi Pendistribusian Naskah soal dan jawaban UN amburadul dan telat! Nah ini juga nih point yang bikin saya geleng-geleng kepala. Ada UN yang harusnya serempak kok malah telat. Saya rasa ini planning yang kurang matang! Belum lagi soal naskah dan jawaban yang telat, eh ternyata jumlah naskah soalnya ada yang kekurangan -__- terpaksa deh di photo copy aduuuuuhhh -,- Telat sama photo copyan soal kan bisa menyebabkan kebocoran soal. Belum lagi masalah scan komputer. Yang photo copyan ke scan gak tuh?

5.     Kelulusan 60% UN 40% US. Nah ini nih yang bikin saya nyesek. PDKT 3 Tahun jadian 4 hari itulah UN!!!!!!!!!! Saya tanya nih sama Kemendikbud, Kemendikbud sama Sekolah tahu mana tentang ke seharian kita para murid saat belajar? Logikannya pasti lebih tahu sekolah lah! Terus kenapa UN 60% persentasenya untuk kelulusan? Jangan hanya lihat nilai yang tertera di hasil UN dong. Saya rasa banyak aspek yang harus dinilai selain hasil angka yang tertera. Sekolah itu bukan hanya tempat untuk menuntut ilmu semata, tapi juga tempat dimana kita diajarkan untuk mempraktekan norma-norma yang wajib kita patuhi, bersosialisasi dengan teman, belajar dan di didik untuk tumbuh menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Ilmu itu harus di dasari dengan hal-hal di atas juga terutama di dasari oleh Ilmu Agama. Percuma pintar juga jika tidak di dasari oleh Agama. Ujung-ujungnya ke arah negatif misalnya saja para pejabat yang pintar tidak di dasari agama kan akhirnya korupsi -_____- . Jadi kelulusan 60% ditentukan oleh UN itu sangat menjengkelkan. Kalau tahu gitu udah aja gak usah cape-cape belajar 3 tahun. Belajar aja 1 tahun pas kelas 9, materinya yang ada di SKL semua beres kan :p. Kita 3 tahun berjuang untuk sekolah ditentukan hanya 4 hari saya rasa itu kurang realistis :D

Itulah beberapa komentar saya untuk Mendikbud dan jajaran pemerintahan yang lain. Saya harap secuil pikiran saya ini bisa dijadikan bahan evaluasi untuk mereka agar bisa memajukan pendidikan anak bangsa. Saya sangat berharap juga pemerintah jangan terus menunutut kejujuran dari kami para pelajar sewaktu ujian, tapi mereka sendiri juga harus berbuat jujur juga dong ketika diberi amanah untuk mengelola negara terutama mengelola keuangannya. Jangan korupsi lagi ok?! Jadi impas. Jangan meminta hak terus tapi tak memenuh kewajiban! Kita sebgai generasi penerus bangsa akan berjuang untuk jujur! J Terakhir maaf apabila ada kesalahankata-kata. Saya mohon do’a yah semoga nilai UN saya memuaskaaaaannnn. Aamiiiiiiiiinnnnnnnn........ J

Komentar dan Pendapat ditunggu! Kritik boleh tapi yang membangun! Terimakasih bagi yang membaca tapi alangkah saya lebih berterimakasih jika kalian sudi untuk meninggalkan jejaknya. LEAVE COMMENT :)



1 Comments