Antara Do'a, Ikhtiar, dan Tawakal


Pas hari Kamis kemarin pengen banget lihat sunset cantik kayak gini sampe bela-belain ke Baturaden biar dapet spot dan view yang lebih bagus. Eh ternyata meskipun cuaca di Purwokerto bawah cerah, pas sampai ke Baturaden cuacanya mendung ๐Ÿ˜ข Alhasil gak dapet view sunset yang cantik karena mataharinya tertutupi awan. Kecewa banget rasanya tapi ya mau gimana lagi. Terus pas hari Jum'at kemarin, yang mana gak properly sama sekali karena niatnya cuma jogging di Gor Soeso eh Alhamdulillah malah dapet view sunset kayak gini ๐Ÿ˜ญ Gak disangka-sangka banget ๐Ÿฅบ Memang ya manusia itu hanya bisa berencana tapi Allah yang menentukan. Plan seproperly apapun jika Allah tidak memperkenankan maka hal tersebut tidak akan bisa kita dapatkan. 

Teguran sekali untuk diri sendiri yang selalu menganggap bahwa diri ini layak mendapatkan segala sesuatu yang sudah diikhtiarkan dan didoakan dengan maksimal tanpa memasukan unsur tawakal di dalamnya ๐Ÿ˜ญ Padahal tawakal sendiri adalah unsur yang paling penting agar kita tidak terlalu kecewa ketika ekspetasi yang kita harapkan tidak sesuai dengan realita yang ada ☺ Selain itu, mempunyai pikiran bahwa semua yang kita dapatkan adalah murni hanya hasil dari usaha kita juga merupakan sebuah kesombongan. Padahal sejatinya apa-apa yang telah kita dapatkan adalah kombinasi sempurna dari ikhtiar, doa, tawakal dan keberuntungan yang Allah berikan kepada kita ☺

Perihal keinginan dan do'a yang tidak langsung terkabul juga bukan berarti Allah tidak memperkenankan serta mengabulkan keinginan dan do'a yang kita panjatkan. Mungkin saja Allah akan mengabulkan dan memperkenankannya di esok hari, nanti, atau di waktu yang paling tepat.  Seperti keinginan diri ini yang ingin melihat sunset di Kamis sore, tapi Allah mengabulkannya di Jum'at sore ๐Ÿงก

0 Comments